Laksanakan Litmas Lanjutan, PK Bapas Nusakambangan Nilai Perubahan Perilaku WBP

    Laksanakan Litmas Lanjutan, PK Bapas Nusakambangan Nilai Perubahan Perilaku WBP
    Laksanakan Litmas Lanjutan, PK Bapas Nusakambangan Nilai Perubahan Perilaku WBP

    Nusakambangan - Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Kelas II Nusakambangan melaksanakan Penggalian Data untuk penyusunan Penelitian Kemasyarakatan Pembinaan Tahap Lanjutan di Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan. Penelitian Kemasyarakatan yang selanjutnya disebut Litmas adalah kegiatan penelitian untuk mengetahui latar belakang kehidupan Warga Binaan Pemasyarakatan yang dilaksanakan oleh Pembimbing Kemasyarakatan. Kegiatan penelitian yang dilaksanakan berdasarkan metode ilmiah untuk memperoleh informasi tentang berbagai permasalahan baik actual maupun potensial, dalam upaya meningkatkan mutu pengetahuan Pembimbingan Kemasyarakatan maupun kualitas pelayanan, Sabtu (21/01/2023).
    Kegiatan penelitian kemasyarakatan awal ini dilakukan untuk mengetahui dan menentukan program pembinaan apa yang dibutuhkan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan yang diketahui melalui faktor-faktor yang mempengaruhi narapidana melakukan tindak pidana.
    Dalam hal ini AV bercerita bahwa dirinya sebelum menggeluti dunia narkoba sebagai kurir dulunya hanya berprofesi sebagai sales. AV mengungkapkan bahwa dirinya awal mula kenal narkoba diberitahu oleh rekannya, pada saat itu AV ditawari untuk menggunakan sabu. AV yang penasaran mencobanya. Berawal dari situ AV mulai kecanduan, AV mulai membelanjakan penghasilannya dari berdagang kelontong dirumahnya tersebut untuk membeli sabu akibat rasa kecanduannya sudah tak tertahankan. Hingga akhirnya AV kehabisan uang, AV ditawari rekannya tersebut untuk bekerja sebagai kurir dengan jaminan jika berhasil mengantarkan barang yang diinginkan, AV dijanjikan akan dibayar 180 juta di setiap perjalanannya. AV yang berasal dari keluarga dengan perekonomian yang pas-pas an pun mulai tergoda untuk mendapatkan uang haram tersebut.
    Saat ini AV menjalani pidananya di Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan. AV baru merasa sedih karena akibat tindak pidana yang dilakukannya ini, AV harus berpisah dengan keluarganya terutama dengan anaknya yang masih berusia 6 tahun. AV merasa menjadi ayah yang gagal karena tidak bisa menemani masa pertumbuhan anaknya tersebut. 
    “Sebelumnya saya bekerja sebagai pedagang sales pak di rumah. Awal mula kenal narkoba saya ditawari mencoba barang tersebut oleh teman saya pak. Dari situ saya mulai kecanduan pak saya mulai membelikan uang hasil belanjaan tersebut untuk membeli sabu. Kalo inget anak saya dirumah rasanya sedih sekali pak. Dia sekarang baru umur 6 tahun, tiap telpon video call pasti bilang, bapak kok kerjanya gak pulang pulang, bapak kapan pulang. Disitu saya mulai merasakan gagal menjadi seorang ayah pak. Apalagi sekarang saya dipindah ke Lapas Karanganyar sini pak rasanya jauh sekali pak, Ya Tuhan” Curhat AV sambil meneteskan air matanya
    Ujar AV Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan
    Dalam melakukan penggalian data ini Pembimbing Kemasyarakatan Kelas II Nusakambangan menggunakan metode wawancara, observasi, serta studi dokumentasi dalam melengkapi data untuk penyusunan Litmas.

    Rifki Maulana

    Rifki Maulana

    Artikel Sebelumnya

    Perbedaan Bahasa Tidak Menghambat PK Bapas...

    Artikel Berikutnya

    Pembangunan Tugu PIPAS di Pulau Penjara

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Pasiops Kodim 1710/Mimika Pimpin Apel Kesiapan Pasukan TNI Pada Pengamanan TPS Pemilukada Tahun 2024 BKO Polres Mimika
    Bukti Suksesnya Progam Deradikalisasi, Narapidana Teroris Lapas Besi Turut Berikan Suara Dalam Pesta Demokrasi
    Yakinkan Dapat Berjalan Dengan Lancar Dan Aman, Dandim 1710/Mimika Dampingi Wakapolda Papua  Pantau Langsung Pemungutan Suara Di TPS
    Pilkada Serentak, Puluhan Warga Binaan Lapas Besi Gunakan Hak Pilihnya
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?

    Ikuti Kami